BEDAH LAGU ; ANTARA FREDDY TAMAELA DAN ROXX

Sari, Ratna Sari DewiRaut wajahmu bersinarbagai pelangiSari, Ratna Sari Dewi >BR>Tatap matamuberkilau sinar terang
Wahai engkau daradari negeri SakuraDatang ke NusantaraWahai engkau daradari negeri SakuraTemukan awal bercintaOo...ouo...oooh
Dewi, masa-masa lalusering kulihat wajahmudalam angankuRatna, Ratna Sari Dewi
Kini kau menghilangKudengar kaumengarungi tanah seberang
Sejak lahir Kartika,hingga dia dewasaKau masih tampak mudaSejak lahir putrimumasa silam t'lah laluTinggallah kenangan sendu
Rangkaian kalimat puitis di atas merupakan lirik lagu berjudul Ratna Sari Dewi ciptaan Ian Antono dan Areng Widodo. Lagu tersebut dibawakan oleh mendiang Freddy Tamaela, seorang rocker kenamaan Indonesia tahun 1980 an. Frederick Tamaela yang dikemudian hari lebih dikenal dengan nama Freddy Tamaela adalah seorang musisi kelahiran Arnheim, Belanda pada 7 Desember 1953. 

Awal ngeband Freddy tergabung dengan The ATS Group, band asal Bogor. ATS adalah singkatan dari Lapangan Udara Atang Senjaya Bogor. Di band yang didukung Zulkarnain (gitar), Sugiman (bas), Saaf (drum) dan Gempul Bertajaya (saxophone, biola), Freddy tampil sebagai vokalis dan peniup harmonika. Freddy juga pernah bergabung dalam band Jaguar sebagai vokalis juga. Saat itu Freddy wara wiri dari panggung pertunjukan hingga ke klab-klab malam menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai genre. Timbre vokal Freddy termasuk lentur dan ekspresif. 

Freddy pun sempat tergabung dalam kelompok Abadi Soesman Jazz Band yang dimotori gitaris/kibordis lintas genre Abadi Soesman sejak tahun 1979 dan sempat merekam album Jazz Masa Kini di tahun 1981. Di album Jazz Masa Kini Freddy menyanyikan dua lagu diantaranya menyanyikan lagu The Rollies karya Oetje F. Tekol “Hari Hari” yang dinyanyikan Gito Rollies pada tahun 1978. Pola jazz rock terasa pada penampilan Freddy Tamaela yang membawakan lagu “Hari Hari”. Beatnya pun diubah menjadi shuffle dengan susupan brass section yang saling menyilang pada permukaan lagu. Orientasi pada grup jazz rock Chicago maupun Blood Sweat & Tears terasa pada lagu yang arransemennya digurat Benny Likumahuwa. Pada lagu “Kelabu”, Freddie menyemburatkan aroma soul R&B. Terkadang Freddy mencoba meniru pola vokal Maurice White dari Earth Wind & Fire.
Di tahun 1980 Freddy bergabung dalam kelompok Batara Group yang didukung Oding Nasution (gitar), Debbie Nasution (keyboard), Yaya Moektio (drum) dan Harry Minggoes (bass). Pada tahun 1982, grup ini lalu berinkarnasi menjadi Cockpit. 


Tahun 1983 Freddy Tamaela merilis album debut Ambon Jazz Rock Reggae (Gema Nada Pertiwi). Setahun kemudian Freddy Tamaela merilis album Ratna Sari Dewi (RCA) dengan dukungan musik Ian Antono (gitar, bass, music director), Sam (keyboards), Uce Haryono (drums) dan Roni Harahap (keyboards). Album ini menghasilkan hits “Haruskah Kuberlari” karya Tommy Wahyuddin S dan Marie Fiole. Di tahun 1985 Freddy merilis album “Tetangga” yang dirilis Billboard Indonesia dengan musik yang didukung seluruh personil Cockpit : Yaya Moektio (drums), Oding Nasution (gitar), Roni Harahap (keyboard) dan Raidy Noor (bass, gitar) serta pemusik tamu Gilang Ramadhan (drums). Freddy Tamaela meninggal dunia pada tahun 1990 karena mengidap penyakit paru-paru basah.(sumber : All Access Global ROCK Stream)
Nah, lagu Ratna Sari Dewi ini terdapat dalam album kedua Freddy yang rilis tahun 1984. Lagu tersebut menyuratkan kekaguman akan sosok seorang Ratna Sari Dewi Soekarno yang tak lain adalah janda mendiang Presiden pertama RI, Soekarno. Ratna Sari Dewi sendiri aslinya berasal dari Jepang dengan nama Naoko Nemoto. Keanggunan dan kecantikannya itulah yang mengilhami terciptanya lagu tersebut. 
Namun, keanggunan dan kecantikan Ratna Sari Dewi yang begitu dipuja bahkan mengilhami karya lagu seniman Indonesia seketika sirna dan berubah menjadi hujatan. Hal ini akibat Ratna Sari Dewi menerbitkan sebuah buku foto berjudul Madame De Syuga pada 1994. Sebuah buku yang berisi foto-foto Ratna Sari Dewi dengan pose setengah telanjang dengan berbagai gaya. Bagi rakyat Indonesia saat itu, kelakuannya dianggap mencoreng nama besar Soekarno sebagai pahlawan bangsa. 
Peristiwa ini pulalah yang menjadikan band metal Indonesia ROXX melalui Iwan Achtandi dan Trison Manurung menciptakan lagu berjudul Putri Matahari. Lagu yang bernada semi balada tersebut termaktub dalam album kedua Nol yang rilis tahun 1996. Lagu itu berisi curahan hati tentang apa yang dilakukan dengan Ratna Sari Dewi dengan buku Madame De Syuga nya. Simak saja lirik lagu tersebut di bawah ini.
Dia insan nan jelitaIdolanya banyak priaDia cantik dan mempesonaBagai putri dewata
Hidupnya glamour jetset gengsi sekaliTak perduli orang yang iriHamburkan uangnya sesuka hatiUntuk kepuasan diri
Kau membuat gelisah banyak orang di negeri iniDengan foto bugil nya cari sensasi yang tak pastiWalau dunia berkata seolah telinganya matiMungkinkah kau disini hidup bersama di negeriku
Kini jadi bahan bicaraDari kakek sampai cucuItu semua memang karyamuBanyak yang suka dan benci
Kau cantik kau membuat kecewa(Mungkinkah kau disini)Kau manis kau membuat gelisah(Hidup bersama di negeriku)Kau cantik kau membuat kecewa(Oh... walau dunia berkata) oh...berkata
Kritik pedas masyarakat Indonesia yang dilontarkan kepada Ratna Sari Dewi hanya ditanggapi enteng olehnya, sebab menurutnya buku yang diluncurkannya adalah sebuah hasil karya seni yang menunjukkan bahwa perempuan usia lanjut masih memiliki lekukan tubuh yang indah..... yo wes karepmu

Posting Komentar

0 Komentar