EDDIE VAN HALEN ( R.I.P.) BUKAN GUITAR HERO DARI INDONESIA

OBITUARY 


Tanggal 6 Oktober 2020 lalu, dunia permusikan terhenyak sekaligus berduka. Sang revolusioner gitar Edward Lodewijk Van Halen (EVH) telah berpulang. Berita kematiannya saya dapati dari postingan Wolfie Van Halen di akun facebook pas pagi-pagi buka facebook. Kematiannya diakibatkan oleh kanker tenggorokan yang telah ber metastase (meluas) ke organ tubuh lain. Sebelumnya di tahun 1999 EVH ternyata telah menjalani treatmen pengobatan kanker lidah selama 5 tahun. Pada tahun 2000 EVH mengumumkan ke publik melalui web site resmi Van Halen bahwa dia menderita kanker lidah dan menghentikan semua tur. Dua tahun kemudian dia menyatakan diri sembuh total dan kehilangan sepertiga bagian lidahnya akibat pengobatan. Setelah ditelusuri, pada tahun 1999 EVH juga pernah menjalani operasi penggantian pinggul dan terakhir tahun 2007 menjalani rehabilitasi ketergantungan alkohol. Yaa... EVH memang dikenal seorang alkoholik berat. 

Saya pribadi ikut merasakan kesedihan yang amat sangat. Bagaimana tidak, musikalitas Van Halen sudah seperti masuk ke dalam aliran darah saya semenjak remaja. Saya bukan hanya die hard fans sosok EVH tapi juga secara keseluruhan Van Halen dalam format band. Saya kepincut pertama kali dengan musik Van Halen dari lagu Jump saat masih SMP. Mulai menginjak SMA kecintaan saya dengan Van Halen makin tak terbendung. Tiap rilis album baru selalu saya buru kasetnya, begitu juga dengan album-album lamanya. Artikel-artikel tentang Van Halen di majalah cetak pasti saya lahap dan terekam dalam otak. Sampai setua ini pun segala macam pernak pernik yang berbau Van Halen masih terus saya buru. Mulai dari kaset, CD, kaos, sepatu dan korek yang semuanya official EVH production. 

Inti dari tulisan saya ini lebih ke perspektif dari saya soal EVH. Seperti sudah diketahui khalayak bahwa EVH  masih ada keturunan Indonesia dari buyutnya. Tapi apakah EVH pantas disebut guitar hero from Indonesia? Sebelumnya akan saya coba telusuri sejarah dari keluarga Van Halen itu sendiri beserta perjalanan musikal mereka yang mungkin terlewat dari media yang pernah ada. 

THE JOURNEY

Tersebutlah seorang berkewarganegaraan Belanda Jan van Halen, pemain klarinet handal yang ikut pasukan Belanda untuk ngamen di Indonesia pada masa penjajahan. Di Indonesia dia justru ketemu jodohnya yaitu seorang gadis (ada tulisan yang menyebutkan janda) Belanda bernama Eugenia van Beers yang masih ada keturunan Italia, Jawa dan Belanda. Singkat cerita dibawa istrinya ( menikah di Jakarta 11 Agustus 1950) ke kampung halamannya yaitu Nijmegen, Netherland. Dari buah perkawinan tersebut lahirlah Alexander Arthur van Halen (8 Mei 1953) dan Edward Lodewijk van Halen (26 januari 1957 kalau di wikipedia 1955). Sejak bau kencur dua bersaudara tersebut sudah dicekoki berbagai alat musik, maklum saja bapaknya adalah musisi profesional. Al dan Ed sudah mahir memainkan piano, bahkan Al juga menguasai saxophone dan Ed juga menguasai biola. 


Keluarga van Halen hidup dalam kemiskinan sehingga Jan memutuskan memboyong seluruh keluarganya untuk berimigrasi ke Pasadena,California pada tahun 1967 (kalau di wiki tahun 1962) dengan naik kapal penumpang. Saking miskinnya, selain baju seluruh keluarga hanya uang sebesar 15 dolar dan sebuah piano tua yang dibawa untuk modal hidup di perantauan. Sesampainya di Amerika, merekas harus belajar bahasa Inggris dan dua bersaudara van Halen tersebut juga tetap disekolahkan formal. Jan adalah sosok pekerja keras, selain cari uang untuk keluarganya dengan ngamen di acara-acara kawinan, dia juga rela jadi tukang cuci piring di restoran. Sebagai orang tua, Jan berharap kedua anaknya bisa mengikuti jejaknya menjadi musisi sebagai mata pencaharian maka Al dibelikan gitar akustik nilon sedangkan Ed dibelikan 1 set drum. Waktu itu untuk menambah uang jajan, Ed juga bekerja sebagai loper koran. Saat Ed sibuk mengantar koran, Al diam-diam mencoba memainkan drum nya Ed sampai suatu ketika ketahuan yang punya. Karena Ed tahu bahwa Al lebih mahir memainkan drum dibanding dia maka kedua bersaudara tersebut sepakat untuk bertukar alat musik. Oleh ibunya, Ed akhirnya dibelikan gitar pertamanya bermerk Sears Teisco Del Rey sebuah gitar Spanyol ber pick up 3 buah. Taste rock n roll Ed mulai nampak dengan suka mengulik lagu-lagu dari Grand Funk, Jimi Hendrix dan Eric Clapton. Untuk memainkan gitar ini bapaknya minta bantuan kawannya membuat amplifier sederhana (gak kebayang waktu itu...hehe).


 
Petualangan musikal dua bersaudara ini dimulai ketika SD mereka bikin band bernama Broken Combs. Di band ini Ed memainkan piano sedangkan Al memainkan saxophone. Hebatnya, band ini sempat menghasilkan dua karya orisinil berjudul Rumpus dan Boogie Booger. Kepiawaian Ed memainkan piano ini juga bukan kaleng-kaleng dengan dimenangkannya kontes piano tiga tahun berturut-turut di Long Beach City College saat berumur belasan tahun. Menginjak SMP dua bersaudara ini bikin band Genesis tapi tak berumur lama. Sebuah band top 40 yang khusus menyajikan musik pesta Trojan Rubber Company terbentuk tak lama kemudian. Dikarenakan tidak banyak job yang mereka dapat akhirnya berganti nama menjadi Space Brothers yang memainkan reportoar rock saat itu misalnya Grand Funk, Black Sabbath,Deep Purple maupun Cream. 


Trojan Rubber Company
TROJAN RUBBER COMPANY
Karena kemiskinan jualah yang mengharuskan dua bersaudara ini putus sekolah saat SMA dan fokus cari duit dari bermusik. Club malam adalah ladang utama untuk tujuan itu. Mereka bikin band bernama Mammoth pada tahun 1972 bersama seorang bassis Mark Stone (meninggal 28 September 2020)  dan Ed menjadi vokalis sekaligus gitaris. Ed merasa karakter vokalnya tak cocok sehingga dia merasa harus mencari seorang vokalis tetap untuk band nya. Mereka punya tetangga seorang dokter Roth yang kaya raya mempunyai anak David Lee Roth seorang vokalis dari band Redball Jet. Mereka mendekati DLR dan menawarkan untuk jadi vokalis di Mammoth dan akhirnya DLR setuju bergabung. Seperti ketiban rejeki nomplok, band mereka ini bahkan difasilitasi berbagai equipment oleh orang tua DLR dan diijinkan mendirikan base camp di rumah orang tua DLR yang kaya raya tersebut. Dimulailah petualangan bermusik mereka dari club ke club bahkan mereka menjadi band reguler di Gazari sebuah club legendaris milik Bill Gazari. Sebelum era glam rock mewabah club-club di seputaran Sunset Strip, Los Angeles jadi makanan mereka tiap malam. Lama kelamaan mereka sadar ternyata ada sebuah band duluan yang bernama Mammoth, akhirnya mereka sempat berganti nama Rat Salade. Akhirnya DLR mengusulkan untuk berganti nama band menjadi Van Halen. Saat berganti nama inilah Mark Stone keluar dan diganti bassis sekaligus vokalis dari band Snake bernama Michael Anthony. Singkat cerita di bawah bendera Van Halen mereka menjadi band rock legendaris yang tak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perjalanan sejarah musik rock sendiri.



STORY BEHIND THE ALBUMS

Van Halen (10 Februari 1978)
Eddie mulai mengoprek gitarnya sendiri mulai tahun 1974an. Dia suka body dan tremolo stratocaster tapi suka karakter suara Gibson. Terciptalah frankenstrat pertamanya dg striping hitam putih yg dicat sendiri. Gitar ini yg mengisi lagu2 di album debut VAN HALEN yg rilis tahun 1978. Di album inilah terdapat komposisi Eruption yg saat itu dianggap sebagai revolusi tehnik gitar. Two handed tapping dari EVH merupakan pendobrak pakem bergitar.


Van Halen II (23 Maret 1979)
VAN HALEN II kemudian rilis tahun 1979. Ed mulai memakai gitar Charvels strip kuning hitam. Gitar asli ini sekarang sdh tak ada karena terkubur bersama peti mati mendiang Dimebag Darrel. Kedua album ini diproduseri oleh Ted Templeman dan tercatat dlm sejarah VH termasuk salah satu band yang mendunia lewat album perdana.


Women And Children First (26 Maret 1980)
Di kover tampak Ed pegang gitar Ibanez Destroyer yang dia punya jauh sebelum rilis album pertama. Gitar itu aslinya berwarna putih. Bagian ujung bodi dia gergaji untuk bikin bentuk lain tapi terjadi kesalahan. Bekas gergajian tak rapi tapi akhirnya diperhalusnya dan tampak seperti mulut hiu yg terbuka maka gitar itu dia beri nama "THE SHARK". Ditambah ikatan rantai jadi tambah sangar dan ikonik. Di album ketiga ini The Shark tak dipakai recording tapi tetap frankenstrat yg dipakai.
EVH dkk bertekad akan menyajikan corak musik lain dibanding dua album terdahulu. Pertama kali Ed main piano merk Wurlitzer di lagu And The Cradle Will Rock. Album ke 3 yg rilis tahun 1980 ini semula berjudul Better Save Women And Children First seperti judul lagu di dalamnya. Selanjutnya 2 kata dihilangkan dan lagu itu berubah judul jadi Could This Be Magic.

Fair Warning (29 April 1981)
Album keempat ini dirilis tahun 1981. Di album ini Ed masih pake franskenstrat hitam putih untuk recording. Dalam album ini EVH mencoba memasukkan ritem gitar yang selama ini tak ada di tiga album terdahulu. EVH juga banyak menciptakan tehnik-tehnik solo gitar baru yang kelak dia gabungin saat aksi solo di panggung. Riff-riff pada lagu Unchained bagiku heavy metal banget dan Push Comes To Shove terasa disko bingit. EVH bilang bahwa ini rekaman termahal dan terlama dari album2 sebelumnya sampe berat badannya turun beberapa kilo.

Diver Down (14 April 1982)
Album kelima ini dirilis tahun 1982 dan menurutku lebih kepada album tribute karena mereka bawain lagu orang sebanyak 6 lagu dari 10 lagu yang ada. Klip lagu Pretty Woman sempat dilarang beredar di US karena menampilkan bencong sebagai peran utama. Lagu favoritku tentu Little Guitar yg intronya menampilkan komposisi flamenco cantik dari EVH. Di lagu ini pula EVH pakai gitar yg dibuat khusus yaitu Mini Les Paul. Sang ayah Jan Van Halen ikut nyumbangin permainan klarinet di lagu Big Bad Bill. Kepiawaian Jan main klarinet inilah yg bawa dia ke Indonesia pada masa penjajahan utk menghibur tentara Belanda dan ketemu jodohnya di Rangkasbitung, Eugene.

1984 (9 Januari 1984)
Album dengan jarak paling lama dibanding 5 album sebelumnya, album terakhir yang diproduseri Ted Templeman, album terakhir bersama Dave Lee Roth, album pertama yg direkam di studio pribadi EVH bernama 5150, album dengan penjualan fantastis..... dan masih banyak rekor lain..... 
Di klip Jump EVH tampil dengan gitar baru yaitu The Frankentein V2 dengan striping merah putih hitam berbodi dasar stratocaster. EVH juga mulai tertarik dengan bodi Kramer dan sejak tahun 1981 udah ngebangun gitar yang diberi nama Kramer 5150 Baretta yg muncul di klip Panama n Hot For Teacher. Aslinya gitar itu hanya digunakan di panggung, untuk recording lebih banyak pakai Frankenstein V2 dan Gibson Flying V warna coklat. Dlm lagu Jump n I'll Wait EVH pakai keyboard merk OBX-A. Tapi kesuksesan album ini pula yg bikin DLR cabut dari band yg besarkan namanya.

DLR; Crazy From The Heat
Sudah jadi konsensus bersama sejak awal antara Ed, Al, Mike dan Dave bahwa tidak boleh ada proyekan diluar band ( ingat kasus Ed bantu M.Jackson di lagu Beat It yg pernah kuulas?). Sukses besar album 1984 justru jadi awal keretakan band. DLR jadi asik dg proyekan luar bahkan berani bikin lagu sendiri. Jarang kumpul dan latihan serta konflik internal yg makin meruncing akhirnya bikin gerah Van Halen bersaudara. Dan masih diawal tahun 1985 akhirnya DLR dipecat dari band. Beberapa minggu kemudian DLR merilis EP berisi 4 lagu daur ulang yang dibikinnya saat masih di Van Halen. 
Dunia musik tersentak, publik pikir inilah akhir riwayat band besar Van Halen.

5150 (24 Maret 1986)
Tanpa vokalis di band Ed sempat terpikir untuk bikin album dengan banyak vokalis diantaranya Joe Cocker, Phil Collins dan Mike Rutheford tapi ditentang keras oleh Al. Ex vokalis Cold Chissel si Jimmy Barnes pernah kirim kaset demo vokal. Menurut Ed vokalnya bagus tapi tak akan cocok dengan musik VH. Ed justru tertarik rekrut Patty Smyth untuk jadi vokalis tapi ditolak. Nama Eric Martin juga sempat muncul. Suatu ketika Ed pergi ke bengkel mobil ketemu mekanik bernama Claudio. Ed cerita bahwa saat ini tak punya vokalis. Kebetulan Claudio ini juga langganan Sammy Hagar dan Ed diberi nomor telpon Sammy. Sampai rumah Ed langsung kontak Sammy dan tanggapan positif akhirnya mereka meet up sambil ngopi dan udad udud bicarakan bisnis. Sammy setuju utk jadi vokalis tetap Van Halen dan Ed sumringah tanda gembira. Selanjutnya mereka nge jam di studio 5150 terciptalah lagu pertama Summer Night dlm waktu 20 menit ! Bahkan Sammy langsung beli rumah berjarak 2 pintu aja dari rumah Ed. 
Persoalan tak berhenti sampai disitu, Sammy masih terikat kontrak dengan Geffen Record dan masih utang satu album. Demi kelancaran bersama Ed setuju untuk menjadi produser album solo Sammy yaitu I Never Said Goodbye bahkan ikut ngisi bass. Kelak album ini rilis setahun setelah 5150 rilis. Mulai album ini yg dirilis tahun 1986, Ed udah diendorse Kramer, tapi khusus lagu Summer Night dan Get Up gitar Steinberger dipakai baik recording maupun di panggung. Yang unik dari 5150 adalah album tanpa video klip. Dan ternyata sambutan fans begitu fantastis dg hadirnya vokalis baru. Gitaris Foreigner Mick Jones bersama Donn Landee jadi produser.

Live Without A Net
Sejak berdiri tahun 1972 dan telah merilis 7 album dengan penjualan puluhan juta keping, bahkan album 5150 dapat rekor penjualan 1 juta keping dalam 1 minggu, VH belum pernah rilis album live official. Maka dalam rangka tur promo album 5150 dirilis video live bertajuk Live Without A Net. Video konser ini adalah aksi VH pada tgl 27 Agustus 1986 di New Haven's Veteran Memorial Coliseum. Set list dalam konser ini selain menampilkan lagu-lagu di album baru juga lagu-lagu era DLR bahkan lagu-lagu solo Sammy Hagar. Disini Sammy juga main gitar meskipun di album 5150 semua gitar Ed yang ngisi. 


DLR; Eat 'Em And Smile
Kenapa saya masukin album solo DLR yang rilis Juli 1986 ke dalam rangkaian sejarah Van Halen? Karena masih ada sedikit sangkut pautnya. DLR tak mau kalah dengan mantan band nya sehingga dia berusaha bentuk squad baru yg berisi player-player jagoan saat itu. Maka direkrutlah Steve Vai mantan Alcatraz, Billy Sheehan dan Greg Bissonette. Menurutku racikan ini cukup berhasil dan justru malah mengangkat nama personil-personil tadi di kancah musik dunia. Judul Eat 'Em And Smile sebenarnya ditujukan buat menyindir Van Halen. Mantan produser VH si Ted Templeman lebih milih DLR daripada VH sendiri.
Apa pendapat EVH tentang band baru DLR? DLR itu gak bisa bikin musik, Steve Vai dan Billy Sheehan bukan tipikal penulis musik gaya DLR. Aku tau DLR beli musik dasar dari Steve Lukather. Sebelum meng iya kan bahkan Steve telpon aku dulu karena ngerasa gak enak. Kubilang santai aja toh DLR bukan bagian dari VH lagi. Begitu juga dengan Sheehan, sebelum gabung telpon aku dulu.

OU812 (24 Mei 1988)
Judul album yang rilis Mei 1988 ini begitu unik. Berawal dari Sammy melihat tulisan di bak truk ( misal kalo di Indonesia BER 217 AN) maka ide OU812 yg diartikan OH YOU ATE ONE TOO muncul. Belakangan pers bikin cocoklogi bahwa judul ini untuk membalas Eat 'Em And Smile nya DLR. 
Album kedua bersama Sammy ini merupakan kolaborasi hebat berdua dengan Ed. Selama ini sektor musik semua kerjaan Ed dan sektor lirik selalu diserahkan utuh ke vokalis, sedangkan dalam album ini Sammy juga ikut bikin musik. Misal Cabo Wabo dibuat Sammy saat liburan di Cabo San Lucas Mexico dan kelak dia bikin Night Club dg nama itu. Lirik yg paling susah dibikin adalah Mine All Mine. Dan aku tertarik dg dua kalimat " you got Allah in the East, you got Jesus in the West". 
Intro lagu Finish What You Started kata Ed terinspirasi lagu Honky Tonk Woman dan di klip Ed bernostalgia pakai gitar Tiesco Del Rey seri terbaru. Yang belum tau, gitar merk ini adalah gitar pertama dari sang mama saat Ed berumur 12 tahun. Proses recording memakai stratocaster dan Kramer 5150 Baretta tetap sebagai gitar panggung. Untuk rilisan CD ada bonus lagu kover A Apolitical Blues.
Artwork kover album ini terinspirasi dari banyak album band klasik salah satunya album Red dari King Crimson. Album ini juga didedikasikan utk sang ayah Jan Van Halen yg meninggal 9 Desember 1986.

F.U.C.K. (18 Juni 1991)
Setelah mengakhiri tur dunia Februari 1989, Van Halen memutuskan utk rehat sejenak dari dunia hingar bingarnya musik. Tahun 1990 EVH memutuskan kontrak dengan Kramer dan beralih ke Music Man dan membuat desain khusus utk Music Man EVH Series. Setelah dirasa cukup istirahat para personil VH meet up sambil ngemil gedhang goreng, kopi, rokokan utk rencana bikin album baru. Langkah awal adalah milih produser dan tersebutlah nama Andy Johns ( pernah tangani beberapa album Led Zeppelin n Rolling Stone). Meski Andy adalah produser berkaliber tinggi tetep Ed harus meng audisi biar misi visi sejalan. Mulailah mereka masuk studio. Lagu pertama tercipta Poundcake dengan intro suara dari bor elektrik. Ed bereksplorasi sound dg mengganti ampli dari Marshall ke Soldano dan Peavey 5150. Lagu Right Now yg diciptakan jauh sebelum Sammy gabung akhirnya masuk list. Lagu itu rencananya vokal diisi Joe Cocker. Ada komposisi solo gitar 316 yang kelak selalu digunakan sebagai pembuka saat Ed solo di gigs. 316 sebenarnya lagu nina bobo untuk bayi Wolfie yg lahir 16 Maret 1991. 
Mulai era inilah kemelut antara Ed dan Sammy makin meruncing. Sammy merasa susah kerjasama dengan Andy maka saat terakhir dipanggil produser lama Ted Templeman untuk ikut bantu. Sound engineer Donn Landee didepak karena sudah tidak memuaskan telinga Ed. Akhirnya album dengan judul kontroversial ini dirilis Juni 1991. Meski dibuat dg suasana penuh konflik tetep merupakan album penuh gizi dengan penjualan cukup fantastik pula.

LIVE ; RIGHT HERE RIGHT NOW (1993)
Ed mengungkapkan bahwa sejak lama DLR itu benci banget sama Sammy bahkan sejak DLR masih di VH. Apalagi ketika ternyata Sammy jadi pengganti dirinya di VH. DLR bahkan ngancam-ngancam jangan sampai lagu Jump dinyanyikan Sammy karena dia anggap lagu itu identik dg DLR. Tapi kok pihak VH nurut ya? Sejak tur era 5150 dan OU812 di konser mereka tak pernah bawain Jump. Jadi inget kasus Slash yg mengklaim topi sulap udah identik dg dirinya, sampai mau jotosin CC.Devils yg juga pernah pake topi sama ðŸ˜„ rocker mah bebas.... ðŸ˜œ Nah, setelah sekian lama mungkin VH mempersetankan klaim DLR, di album live yg direkam saat konser dua malam ful 14-15 Mei 1992 di Selland Arena Fresno California ini lagu Jump dibawain. Di konser ini semakin memperkokoh bahwa VH adalah raja panggung. Mereka begitu atraktif dan profesional meski Ed dan Sammy lebih sering cekcok diluar panggung. Album live ini dirilis mulai dari kaset, CD sampai DVD. Menurutku merupakan salah satu dari sedikit album live dengan penjualan diatas 2 juta copy. Fantastik !!

BALANCE (24 Januari 1995)
Di album ini Ed tampil dengan rambut cepak yang ternyata akibat kalah taruhan main golf melawan Jim Kelly. Produser yg ditunjuk adalah Bruce Farbrain asal Kanada sehingga terpaksa ada 5 lagu yg take vocalnya bukan di studio 5150 tapi harus ke Vancouver. Di album ini perselisihan antara Ed dan Sammy makin menjadi. Persoalan lirik yg biasanya urusan penuh Sammy pada album ini Ed ikutan campur. Bahkan Sammy sempat mogok nulis lirik sehingga ada 2 lagu yaitu Baluchiterium dan Strung Out yg dijadikan instrumentalia.Di album ini Ed mencoba sensasi sound baru dg kembali memakai ampli Marshall. Di tengah kemelut internal album ini cukup berhasil di pasaran. Dan ternyata ini merupakan album studio terakhir bersama Sammy. 

THE BEST OF, VOLUME 1
Banyak yg bertanya, mana Volume 2 ? Begini ceritanya....
Setelah rilis album Balance yang ful konflik, VH udah terlanjur teken kontrak untuk ngisi OST Twister. Sutradara film Jan de Bont menegaskan bahwa lirik lagu tak boleh ada kaitannya dengan tornado tapi Sammy cuek bebek dan nulis tentang tornado. Tentu saja hal ini bikin marah Ed. Saking stress nya Ed yang pada mulanya bebas alkohol mulai minum lagi. Kontrak terlanjur jadi, mau gak mau lagu dan klip harus jadi. Take vokal lagu Humans Being dilakukan terpisah, bahkan saat bikin klip Ed dan Sammy tak bertegur sapa. Masalah bertambah ketika produser Glen Ballard mengarahkan untuk rilis album the best. Sammy tak setuju karena dia gak mau materi the best dimix dengan era DLR. Ed naik pitam sampe bilang " cocotmu Sam, kamu udah punya 2 album the best, lha bandku yg udah berkarir 20 tahun blm ada!! Karepmu piye?" Sammy jawab "ya udah aku cabut aja, enakan jadi solois.... sebah nyawang raimu!" Cabutlah Sammy dari band. Tak lama Sammy cabut, difasilitasi Warner si DLR telpon Ed tanya apa bisa gabung lagi karena saat itu dia lagi gak ada project. Akhirnya mereka wedangan bareng dan sepakat DLR terlibat dlm album the best dan ingin lagu baru. Dua lagu baru liriknya ditulis Glen dan masuk album. Line up ini hanya sempat tampil di publik saat acara MTV Music Award 1996 (saya juga nonton) dan dapat standing ovation dari seluruh undangan. Tapi ternyata hanya sebatas itu, menurut Ed, si DLR kembali ke bad attitude dan ngacir sendiri. 
Akhirnya album the best volume 1 ini rilis tahun 1996. Di album ini Ed putus kontrak dg MusicMan dan mulai diendorse Peavey dengan signature series Peavey EVH Wolfgang. Dikemudian hari aku baca berita bahwa Samny dan DLR ribut soal royalti album itu. Ed sampai bikin istilah ejekan utk mereka berdua yaitu L.S.D. singkatan LEAD SINGER DISEASE 😜 maka tak kan ada volume 2.

VAN HALEN III (17 Maret 1998)
"He's like a brother. He's shy, he's a quite guy and has no fuckin attitude. He's just just a beautiful human being. Plus, the guy sings and sounds like an angel." Begitulah pujian seorang EVH terhadap vokalis baru Gary Cherone. Maka ketika Gary mengusulkan Mike Post sebagai produser seketika Ed setuju. Menurutku mereka berdualah yang bertanggung jawab atas perubahan musikal VH ke arah funk. Ed sendiri ngaku kalau ingin menjangkau fans yg lebih belia dengan musik baru VH.
Ada beberapa catatan saya di album yang rilis Maret 1998 ini. Pertama kali Ed jadi lead vocal di lagu How Many Say I. Pertama kali juga Ed main gitar akustik di gigs. Michael Antony hanya ngisi bass 3 lagu saja, sisanya diisi Ed yang pada akhirnya ini merupakan album studio terakhir bersama bassis gempal ini. Album hebat ini ternyata jeblok di pasaran. Di USA aja gak sampe nyabet platinum.

THE BEST OF BOTH WORLDS
Setelah memecat Gary Cherone, band ini mengalami hiatus cukup lama. Saya sempat kaget dalam web nya tahun 2000 EVH mengumumkan bahwa dia menderita kanker lidah. Terapi yg dipakai adalah memotong sebagian lidahnya utk digunakan sebagai obat anti kanker. Tahun 2002 EVH umumkan dirinya telah sembuh total. Suatu ketika Sammy telponan ke Alex dan pengen jamming bareng. Saat jamming terciptalah 3 lagu baru dan mulailah recording. Mike Anthony udah tak dianggap sebagai member VH maka lagu baru yang ngisi bass tetap Ed. Maka Juli 2004 rilis dobel album the best kedua dari VH. 
Kemudian muncul ide utk tur reuni, tapi VH bersaudara tak mau Mike jadi bassis. Sammy ngotot kalo Mike tak ikut maka tak ada tur reuni. Akhirnya VH bersaudara ngalah meski Mike hanya dikontrak selama tur tapi bukan sebagai member. Menurutku ini konser VH paling buruk, sound gitar EVH aneh banget. Dalam tur ini pula pertama kali Wolfgang Van Halen tampil di panggung main gitar bersama papanya. Dalam bukunya Sammy mengungkapkan bahwa Ed tampil acak-acakan, Ed kembali jadi alkoholik parah. Dengan rambut dicukur mohawk dan sangat kurus serta tak pernah mandi. Solo gitarnya juga amburadul. Sammy menyatakan bahwa nyesel dan kapok ngeband lagi bersama VH bersaudara. Secara komersial album ini termasuk lumayan.

A DIFFERENT KIND OF TRUTH (17 Februari 2012)
Tahun 2007 saya dikejutkan dengan berita reuninya Van Halen bersama DLR, lebih terkejut lagi adanya Wolfgang Van Halen yg saat itu baru berumur 16 tahun sebagai bassis baru. Tur 2007-2008 dijalani dan selalu sold out. Tercatat selama tur band ini berpenghasilan 93 juta USD. Setelah selesai tur reuni, Wolfie mulai bongkarin lagu-lagu lama milik papanya. Pertama ketemu lagu She's The Woman yang berupa demo tahun 1975 dengan produser Gene Simmons. Lagu itu diaransemen ulang dan liriknya dirubah oleh DLR. Begitu juga lagu lainnya merupakan lagu-lagu yang belum pernah dirilis antara tahun 1970-1980. Maka materi B-sides itu masuk dalam album A Different Kind Of Truth. Peran Wolfie besar di album ini. Untuk pertama kalinya mereka recording di Henson Recording Studios dan di studio 5150 hanya mastering dan mixing. Produser album ini adalah John Shanks. Sejak tur 2007 Ed sudah menggunakan gitar produksi sendiri yaitu EVH Wolfgang Stealth sampai sekarang. Penjualan album ini cukup lumayan di era serba digital.

VAN HALEN LIVE TOKYO DOME (2013)
Setelah rilis album ADKOT band langsung bikin tur dunia. Tur yang slalu ditunggu-tunggu fans setia, sayang gak ada promotor yang berani datengin ke Indonesia. Bagaikan pecah telur, akhirnya dirilis pertamakali dan satu-satunya album official live bersama DLR. Live yang direkam saat main di Tokyo Dome Jepang tgl 21 Juni 2013 dan dihadiri sekitar 44.000 orang.

Siapapun vokalisnya, Van Halen is Van Halen. Sound gitar yang khas, sound drum yang tak pernah berubah. Gak perlu harus rilis album baru Van Halen sudah merupakan bagian cetak biru sejarah rock dunia dan sekarang mungkin akan ikut terkubur seiring kematian EVH.

WHY EDDIE VAN HALEN BECAME A GUITAR LEGEND ??

Kalau pertanyaan ini dilontarkan kepada para musisi tentu jawabannya beragam menurut perspektif mereka sendiri-sendiri. Menurut saya, EVH bukan hanya seorang guitar legend tapi lebih sebagai revolusioner. Bersama komposisi Eruption yang diciptakannya cukup mampu mendobrak pakem main gitar elektrik pada masa itu. Patern bluessy yang kebanyakan dimainkan mulai dari Jimi Hendrix, Eric Clapton, Jimmy Page, Ritchie Blackmore bahkan pola heavy metal dari Tommy Iommy langsung diobrak-abrik oleh pola shredding ala EVH. Semua itu berkat gitar rakitannya sendiri dengan berbagai macam bentuk dengan output suara yang khas. Dengan sound dan tehnik main gitar yang diciptakan pada akhirnya semua gitaris ingin jadi seperti EVH. 

SO.... WHOSE EDDIE VAN HALEN WAS...??

Sebagian besar orang Indonesia merasa bangga bahwa EVH mempunyai darah Indonesia. Apalagi setelah kematiannya, makin banyak yang mengulang-ulang kebanggaan terhadap darah Jawa yang ada pada mendiang EVH melalui postingan di medsos. Tapi pertanyaannya, apakah EVH sendiri merasa bangga berdarah Indonesia?? Mungkin kalau saya sempat ketemu sendiri akan saya tanya dia...hehe... Tanpa jawaban langsung, saya akan mencoba menjawab berdasarkan fakta sejarah dari berbagai macam literatur yang pernah saya baca dan terendap dalam otak. 
Sebagai warga imigran dari Belanda, kala itu keluarga Van Halen diperlakukan sebagai warga kelas dua oleh pemerintah setempat, tentu saja juga oleh warga Pasadena. Logikanya, mereka mengaku sebagai warga Belanda saja sudah diperlakukan rasis tentu tidak mungkin mereka nambahin embel-embel keturunan Indonesia. Kemudian setelah 38 tahun berkarir di Van Halen baru benar-benar terucap dari mulut EVH bahwa dia ada keturunan Indonesia. Pengakuan ini terungkap dalam suatu sesi wawancara bersama David Lee Roth pada tahun 2012. Setelah itu banyak artikel di media cetak maupun online yang menulis tentang ini. Termasuk seorang ekonom bernama Akhir Matua Harahap pada Januari 2020 lalu membuat kajian lengkap tentang silsilah keluarga Van Halen. Sampai kematiannya pun EVH belum pernah ada niat untuk melakukan konser di tanah kelahiran ibunya, terlepas dari ada tidak promotor yang berani bayar Van Halen untuk homecoming concert. Negara asia pasifik yang paling sering dikunjungi adalah Jepang dan sekali saja konser di Sydney Australia.

Tidak usah berbicara soal Indonesia, di Belanda sendiri sepertinya Van Halen bersaudara belum dianggap sebagai local hero. Di Nijmegen yang merupakan kota kelahirannya tidak ada satupun situs penghargaan buat mereka apalagi di Amsterdam. Coba bandingkan dengan Australia yang membuatkan patung Bon Scott padahal dia bukan warga asli Australia. Inggris cukup banyak memberikan penghargaan pada musisi-musisi asli antara lain The Beatles, Def Leppard dan lain-lain. 
Jadi dari ulasan singkat diatas sedikit banyak terjawab apakah EVH bangga sebagai keturunan Indonesia atau tidak. Ini menurut analisa saya loo... soalnya saya sendiri tidak tahu apa yang ada dalam hati EVH.... hehe....
Apapun itu, EVH telah menjadi milik dunia. Dia adalah gitaris asal Amerika yang menjadi panutan musisi seluruh dunia. Karya-karyanya akan tetap abadi di telinga para fans nya termasuk saya. So long Eddie.....




Posting Komentar

0 Komentar